Thursday 1 October 2020

Semua Bisa Berubah

Tentu saja semua bisa berubah, apa sih di dunia ini yang ga bisa berubah? Bahkan perasaan pun bisa berubah dalam hitungan menit, ya kan? Sebetulnya ini lagi bahas apa sih? Saya mau bahas soal kepribadian atau yang juga disebut personality. Jadi, saya itu tipe yang suka ikut kuis-kuisan atau semacam games, atau sejenis test-test kepribadian hanya karena ya iseng saja. Saya selalu penasaran hasil test-test itu akurat atau tidak menebak kepribadian saya. 

Tahun 2017 atau mungkin lebih awal dari itu, saya lupa, saya iseng test kepribadian menggunakan metode MBTI atau 16 personalities, dan hasil yang saya dapatkan adalah saya tipe seorang Turbulent Debater (ENTP-T). Di mana menurut metode tersebut, artinya saya itu extrovert, intuitif, pemikir/ perenung/ penganalisa, dan suka akan tantangan atau mengeksplor sesuatu. Saat itu saya merasa ini adalah kategori yang paling mendekati saya dibandingkan dengan test kepribadian dengan menggunakan metode lainnya.

Singkat cerita, sekitar awal tahun 2019 saya harus melakukan test itu lagi untuk sebuah wawancara kerja, saat itu saya bilang saya sudah pernah test dengan metode tersebut tapi tetap diminta untuk melakukan test ulang. Akhirnya setelah test dan mendapatkan hasilnya, saya cukup kaget juga karena ternyata hasil test kepribadian saya berubah. Dari seorang Turbulent Debater, saya menjadi seorang Turbulent Protagonist. Saya tetap menjadi manusia yang berwatak ekstrovert dan intuitif, tapi di lain sisi saya berubah menjadi seseorang yang perasa dan judging (ENFJ-T).

Bagaimana bisa kepribadian seseorang bisa berubah hanya dalam waktu sekitar 2 tahun? Kemudian setelah berdiskusi dengan beberapa teman terdekat, saya bisa menyimpulkan bahwa kepribadian itu ada yang memang dibawa dari lahir dan ada yang bisa dibentuk. Entah dibentuk karena lingkungan, pendidikan, dari apa yang kita pelajari dan kita dalami, mungkin dari buku yang kita baca atau dari film yang kita tonton, selama hal-hal tersebut mempengaruhi cara kita berpikir dan bertindak yang akhirnya membuat kita jadi manusia yang terus berubah.

Untuk sekarang, rasanya tidak perlulah saya mencoba lagi test-test seperti itu lagi karena semua mungkin saja berubah, tapi ya semoga saja perubahan itu menuju kearah yang lebih baik. Dan dari perubahan kepribadian itu juga kita bisa jadi manusia yang lebih bermanfaat, untuk diri sendiri, keluarga, sahabat, teman dan kerabat, atau mungkin membawa manfaat untuk ruang lingkup yang lebih luas lagi.

Semoga semua perubahan membawa kebaikan.



Namaste

No comments: