Tuesday 31 July 2018

Menemukan Rumah

Aku berani menyebutnya rumah,
Walaupun tak tampak meyakinkan di awal dan terletak di tengah hutan yang lebat.
Aku menemukan diri menggali untuk mengenalnya lebih dalam kemudian meringkuk bernyaman.

Sebuah bangunan yang terbagi menjadi beberapa bagian,
Dan setiap ruangannya siap kumasuki satu per satu dengan rasa ingin tahu.
Dia adalah perpustakaan terlengkap yang koleksi bukunya belum pernah kusentuh,
katalognya membuatku menganga, rasanya ingin kuserap semuanya seketika.
Ruang musiknya adalah sebuah studio megah kedap suara,
beribu koleksi piringan hitam tersusun rapi dengan alat pemutar musik yang terawat,
Membuatku betah ingin berlama - lama.
Sinema pribadinya adalah koleksi lama yang gemilang dan dokumenter,
Membuatku bertanya, berapa lama harus kuhabiskan waktu untuk menonton semuanya.
Aku bisa makan dengan tenang, dapurnya tak mengenal kata hewani apalagi babi.

Aku terus melangkah lebih dalam,
Dia seperti ensiklopedia bernyawa, melengkapi 1 kata yang kutahu dan akan kembali menjadi sebuah ilmu baru. 
Hidupnya terus bergerak, setengah dunia sudah dia pijak,
Kusebutkan sebuah lokasi yang hanya kudengar dari cerita fiksi, dia kembali dengan fakta dan info terkini.
Ruang tengahnya lebih hangat dari perapian,
berbicara dengannya tak bisa hanya ditemani dengan segelas kopi dan sepiring camilan,
Yang membuatku ingin terus berlanjut sepanjang waktu berjalan.

Melaju melalui lorong,
Kulihat beberapa lukisan yang menyiratkan gaya dan sebuah pandangan yang kuat,
Yang didapat melalui pengalaman dan dipelajari dengan penuh keyakinan.
Tak kutemukan satupun logo ketuhanan, dia telah lelah mencari dan diperintah oleh kepercayaan.

Taman belakangnya menggiringku pada sebuah pemandangan memikat,
Pantai dan laut biru yang belum tersentuh wisatawan,
Lalu kupastikan, itu adalah tempatku bermalasan.

Kurebahkan badan untuk beristirahat,
Kupandangi kamarnya lekat,
Aku merasa dekat,
Aku merasa nyaman,
Lebih dekat dari suara sebuah tarikan napas,
Lebih nyaman dari sebuah pelukan ketika kedinginan.

Aku akan tinggal di dalamnya,
Untuk saling membuat utuh,
Untuk selalu saling merasa penuh.