Saturday 10 October 2020

Persahabatan Bagai Kepompong

Kalau kalian baca judulnya sambil bernyanyi, berarti kalian tahu lagu apa yang saya maksud, hahaha... Lagi-lagi saya harus bilang dulu di awal, untuk saya teman itu kaya ada levelnya, let's say 1-5, di mana 1 adalah hanya kenal dan tahu, 2 adalah kita kenal ngobrol di dunia maya tapi belum pernah bertemu, 3 kita mungkin teman sekantor, satu sekolah, satu kampus, dalam organisasi/ komunitas yang sama atau punya minat yang sama yang membuat kita pernah nongkrong bareng, 4 adalah teman dekat saya, di mana saya kadang cerita mengenai keseharian atau  kisah lainnya, mungkin juga saya curhat atau teman di golongan ini tahu kebodohan-kebodohan yang pernah saya lakukan, dan yang nomor 5 adalah orang-orang terdekat saya yang tahu banget masalah saya dan keluarga, ring 1 saya yang suka saya repotin atau isengin dan mungkin kalau kita lagi cerita sedih, kita bisa sampai nangis bareng.

Dari level 1-5 tentu saja orangnya semakin mengerucut, ibarat piramid, puncak teratas mungkin makin ke sini makin bisa dihitung jari. Dan kalau saya coba runut ke belakang, teman dekat saya selalu berganti-ganti dari jaman kelas 1-6 SD, tapi ada 1 orang yang selalu bareng saya saat itu dari kelas 4 walaupun sekarang saya ga tahu dia di mana dan bagaimana kabarnya. Lain halnya dengan teman-teman dekat saya waktu SMP, kelas 1 SMP kami berempat semua ulang tahun ditanggal yang sama tapi bulannya beda-beda, lalu kemudian menginjak saya kelas 2, kami dekat bukan cuma 4 atau 5 orang tapi genk kami bisa sampai 12 orang muda mudi dan di kelas 3 masih bareng sebagian, karena sebagian lagi musuhan rebutan pacar, hahaha....

Memasuki masa SMA, lagi-lagi teman dekat saya kelas 1 yang berlima ini, lain lagi dengan teman dekat atau bisa disebut sahabat saat itu dari kelas 2 SMA bahkan sampai kami lulus SMA dan kuliah. Yang saya lalui dengan 13 orang sahabat dari kelas 2 SMA ini banyak banget pengalamannya, mulai dari yang positif, kreatif sampai nakal-nakalnya anak SMA, hahaha...

Sepertinya akan panjang kalau saya jelasin satu per satu ya, tapi yang jelas teman dekat saya beragam sesuai dengan perjalanan hidup saya, and the oldest friends that I have that we are now still talking almost every day is about 15 years now. 

Jadi intinya apa? intinya adalah kalau kalian udah saya curhatin, udah saya bagi dengan keluh kesah saya, kalian adalah salah satu orang terdekat yang saya percaya. Tapi ini juga sih masalahnya, saya tidak membagi cerita dengan porsi yang sama pada semua orang, semakin ke sini dan dari pengalaman yang pernah dikecewakan teman dekat, saya semakin selektif membagi cerita. Rasanya ga lucu aja kalau masalah, keresahan atau kebodohan yang saya lakukan menjadi topik menarik di tengah obrolan di ruang makan keluarga atau di tengah secangkir kopi dan rokok di antara candaan teman dari circle lainnya. Mengenai masalah itu, mari kita bahas lain kali mengenai komitmen atau adab menjaga rahasia, hahaha... berat ya bahasanya...

Semoga kita semua memiliki teman dan sahabat yang bisa diajak untuk berbagi suka dan duka, yang tulus dan saling menjaga dan menyayangi, ya



Cheers!

No comments: