Sunday 7 August 2011

Rindu "Rumah"


Berada di suatu tempat dalam jangka waktu lama, terlebih dari saat kita kecil hingga beranjak dewasa, menanamkan ingatan yang kuat tentang suasana tempat atau lingkungan tersebut. Sama halnya dengan apa yang saya rasakan sekarang, saya besar di sebuah lingkungan yang tidak jauh dari sebuah masjid. Dari saya kecil hingga saya berusia dua puluhan lebih saya tinggal dilingkungan tersebut. Besar di masjid itu saya merasakan setiap perubahannya, setiap renovasinya, sehingga saya merasa masjid itu sudah seperti rumah, tempat saya nyaman sholat berjamaah, pesantren kilat dari jaman saya SD hingga saya SMP, belajar mengaji, belajar sholat, sampai saya belajar saling mengirimi surat dengan kecengan saya waktu kecil.

Suasana perubahan masjid itu saya rasakan, dari mulai hanya berpintu triplek, berkarpet polos warna hijau dan hanya satu lantai, sampai saya melihat dan menikmati megahnya masjid itu kemarin. Bangunan permanen yang kokoh dua lantai, berkeramik abu mengkilat yang dengan melihat dan duduk di lantainya pun sudah merasa sejuk, berlampu hias kristal, berjam mewah besar terbuat dari kayu, tempat wudhu dan toilet yang lebih nyaman dengan warna lantai senada, saya menikmati megahnya masjid itu hingga akhirnya saya, keluarga saya, harus pindah rumah.

Di lingkungan tempat tinggal saya yang baru, saya tidak dapat menemukan masjid besar dengan jarak dekat, ada masjid tapi tidak terlalu besar dan saya merasa kurang nyaman. Baiklah, seharusnya saya tidak boleh begitu karena semua masjid adalah rumah Allah. But at least you can feel the different, the ambience, the spirit, maybe my father feel the same too, karena setelah pindah rumah, Bapak saya lebih memilih sholat jumat di masjid yang lebih jauh dan lebih jarang untuk sholat maghrib berjamaah di masjid.

Menurut saya, itu sangat bisa dimaklumi mengingat saya saja yang berusia dua puluhan merasa sangat nyaman dan terbiasa di masjid lama, apalagi Bapak saya yang usianya hampir 50an dan besar di lingkungan tersebut.

Jadi setelah setahun tinggal di lingkungan baru, harus menghapal alamat dan kode pos baru yang dulu saya tak perlu lagi melihat catatan karena hafal di luar kepala, saya harus tinggal keluar dari Bandung dan kos di Bekasi. Sudah 2 kali ramadhan saya di Bekasi dihitung dengan tahun ini, biasanya kegiatan di masjid akan meningkat dibulan ramadhan, tidak hanya 5 kali sehari orang melaksanakan sholat fardhu berjamaah, tetapi juga ada shalat tarawih, kuliah subuh, ceramah menjelang buka, dan pesantren kilat untuk anak-anak sekolah.

Tahun pertama di Bekasi karena masih baru dan belum terlalu mengenal lingkungan tempat saya kost, saya tidak menginjakan masjid sama sekali, tarawih saya lakukan sendiri di kostan. Kemarin, saya mencoba untuk sholat tarawih di masjid dengan 3 orang teman. Dan ketika menginjakan kaki di masjid itu saya merasakan kerinduan yang teramat dalam akan suasana masjid di bulan ramadhan, mungkin besarnya hampir sama dengan masjid ditempat saya waktu kecil dulu, dan feelnya, spiritnya saya merasakan hal sama. Ya saya rindu masjid yang dulu sempat saya sebut seperti “Rumah”, dengan semua kenangannya.

Kalian pastipun pernah merasakan hal yang sama kan? Sebuah tempat yang bukan rumah, tapi kita sebut seperti rumah.

Selamat menikmati suasana masjid di kala ramadhan, tiada suasana sedamai itu dan selamat berpuasa!!! J