Friday 19 May 2017

Baca

Waktu ujian di sekolah dulu dalam pelajaran Bahasa Indonesia, selalu ada perintah soal "Bacalah dengan seksama", buat gw terkadang part itu saya skip. Sama halnya kalau sedang baca berita atau bahkan chat sekalipun, saya adalah orang yang cara membacanya suka lompat-lompat. Dan karena kebiasaan saya yang seperti itu, hari ini saya terkena akibatnya lagi.
Jadi benar kata para ahli yang menyatakan bahwa sometimes people hear but not listen, see but not look into it, atau mungkin kalau halnya sama seperti kejadian saya, dibaca tapi tidak disimak. Orang - orang terdekat saya tahu, karena hal itu, saya sering melakukan kesalahan. Siang tadi di grup chat kantor bos kirim pesan, saya adalah orang pertama yang jawab "Ok Pak", kemudian otak saya sibuk menyusun kegiatan yang akan dilakukan, habis makan, saya begini, setelah begini saya begitu, dan saya harus datang untuk meeting pukul 15.00 di suatu tempat.  Karena kondisi jalanan yang padat, pukul 14.55 saya kabari bos saya di grup bahwa saya akan terlambat sekitar 5 menit, tak ada jawaban. Pukul 15.10 saya tiba di tujuan, saya kabari lagi orang-orang, bertanya mereka ada di mana karena ruang meeting kosong, kemudian begitu saya cek lagi pesannya, itu adalah janji meeting untuk besok.
Kejadian ini juga pernah terjadi sebelumnya, saya diminta mewakili perusahaan menghadiri undangan, saya pikir kenapa harus saya yang pergi sementara orang yang diundang available di kantor, singkat cerita saya pergi ke tempat acara tapi suasananya sepi, saya minta cek ke petugas hotel, semua confirm tidak ada event hari itu, kemudian, untuk memastikan lagi saya keluarkan undangannya, dan ternyata acaranya baru esok harinya.
Apa yang saya rasakan setelah hal seperti itu terjadi? Saya merasa bodoh, tidak menyimak keseluruhan informasi, terlalu cepat menyimpulkan dan mengambil keputusan. Ini menjadi sebuah pelajaran bagi saya, mungkin juga bisa jadi pelajaran bagi yang lain. Tapi setidaknya, saya menjadi sumber tawa sebagian orang hari ini, itu sudah cukup.