Thursday 29 October 2020

The Schools

Bicara mengenai sekolah, saya adalah anak yang tidak memasuki masa sekolah di Taman Kanak - Kanak, saya sekolah langsung masuk SD. Mungkin karena itu seni saya dalam menggambar, menggunting dan keterampilan melipat kurang bagus, karena biasanya kan hal itu yang dilakukan anak - anak TK.

Dari SD sampai saya kuliah D3, saya selalu bersekolah di sekolah negeri. Saya ga tahu apakah ini prestasi atau merupakan hal yang biasa saja, tapi saya menikmatinya, walaupun saya tidak bersekolah di sekolah favorit atau sekolah yang bergensi. 

Yang saya sadari adalah, semua sekolah tersebut pernah saya inapi. Dari SD, SMP, SMA saya pernah menginap di sekolah, kalau di kampus sih ga usah di tanya ya, saya sepertinya hampir setiap weekend bisa menginap di kampus, baik itu untuk acara BEMA atau acara himpunan. Saya juga termasuk anak yang aktif dan mudah berteman dengan siapa saja, saya sudah aktif di Pramuka sejak SD, ikut lomba baris berbaris, lomba gerak jalan dan saya pandai memainkan tongkat. Lain hal nya ketika SMP, kalian mungkin ga akan percaya kalau saya adalah komandan PMR di sekolah saya dulu, hahaha... Terus saya dulu seperti punya obsesi untuk menjadi pengurus OSIS, waktu SMP saya bukan pengurus OSIS tapi semua sahabat saya adalah pengurus OSIS, jadi saya udah kaya anggota terselubung, dan saya juga anggota paduan suara yang latihannya sungguh lah padat. Dalam seminggu saya sekolah, saya ga pernah pulang tepat waktu, pasti ada saja kegiatan yang saya lakukan, latihan PMR lah, latihan paduan suara lah, kumpul pengurus OSIS lah (yang sebenarnya saya ga penting juga untuk ikut), diajak ke rumah kakak kelas lah untuk main, kerja kelompok lah, atau mungkin diajak nonton latihan band sama cowok yang lagi PDKT sama saya, hahaha...

Barulah di SMA saya beneran jadi pengurus OSIS dan saya tidak mengikuti organisasi lain. Saya sok-sok mundur dari OSIS karena saya sibuk dengan dunia radio saya dan drama klub saya dengan sahabat-sahabat saya. Saya dari SMA udah siaran di salah satu radio kampus di Bandung dan beberapa kali siaran di radio besar di Bandung. Makanya kemarin saya sempat bilang saya pernah berkeinginan untuk jadi seorang penyiar profesional. 

Dulu, saya berkeinginan untuk ambil S2, saya selalu bulat untuk ingin ambil Master or Business Administration. Tapi seiring dengan berjalannya waktu, ternyata sekolah itu ga harus di sekolah kok, dan sekolah itu ga perlu ijazah atau gelar. Semua itu tergantung tujuan untuk apa kita bersekolah, dan karir yang kita ambil. Dulu teman saya sempat bertanya uang yang dikasih orang tuanya apakah lebih baik untuk sekolah S2 atau untuk beli mobil, saya tidak bisa menjawabnya karena yang tahu adalah dirinya sendiri mau jadi apa.

Belajar itu tidak harus di sekolah, apa lagi belajar mengenai kehidupan. Sebanyak apapun ijazahmu dan sepanjang apapun gelarmu, the school of life will always surprises you dan dalam sekolah kehidupan, yang ada hanya belajar dan ujian, tidak ada perbaikan nilai ataupun persiapan contekan. 

Jadi, kita semua adalah murid dari sekolah kehidupan yang ujiannya dibuat sangat berbeda untuk masing-masing orang. Tak peduli apapun nilainya, tetaplah belajar agar mampu melewati ujiannya dengan baik.



Namaste

No comments: