Thursday 8 October 2020

Energi Sebuah Musik

Saya dibesarkan dengan mendengarkan radio, mulai dari berita, dongeng, dan tentu saja musik dari lagu-lagu yang diputar di radio saat itu. Saya setuju, bahwa selera dan referensi orang tua dalam mendengarkan musik, itu sangat mempengaruhi anaknya. Sebagai contoh, saya sejak kecil sudah mendengar lagu-lagu tahun 70an yang sering diputar oleh orang tua saya, karena musik tersebut yang mereka kenal pada masanya. Jangan dipikir orang tua saya akan memutar lagu The Beatles, Queen, ABBA, atau Bee Gees, orang tua saya ga ngerti Bahasa Inggris. Maka, Mamah dan Bapak akan gantian putar kasetnya Koes Plus, The Mercys, Panbers, Broery Marantika, Lilies Suryani, Titiek Sandhora, dan Eddy Silitonga, dan musisi lainnya.

Teman-teman terdekat saya juga sudah paham betul kalau saya juga sering banget nyanyiin lagu-lagu tahun 70an kalau sedang karaoke, pun kalau saya sedang mood ingin menyanyi teriak-teriak. Percaya atau tidak, 2 adik saya dininabobokan dengan lagu Koes Plus, tapi ya karena mereka saat itu masih kecil, lagu-lagunya nempelnya ya sama kakak-kakaknya. Saya kalau denger lagu Koes Plus sekarang pasti akan nangis, karena itu adalah band favoritnya Bapak. 

Musik juga bisa memberikan energi yang ga terkira, saya pernah mencoba sound bathing, sejenis meditasi dengan menggunakan musik yang bisa membuat kita rileks dan nyaman. Ternyata tubuh saya merespon musik tersebut, tubuh saya bergerak sendirinya tanpa saya menggerakann otot, beneran deh, ini sudah terjadi beberapa kali pada saya. Kalian mau coba?

Dalam kehidupan sehari-hari pun, saya ga bisa lepas dari musik. Saya ga bisa kalau tidak ada musik atau radio di manapun saya berada. Saya juga termasuk picky dalam mendengarkan musik dan tidak terlalu mengikuti perkembangan musik saat ini. Playlist saya pun bermacam-macam, ada yang musiknya bisa untuk saya nikmati sambil bernyanyi, ada yang menjadi soundtrack saya siap-siap bangun pagi, ada yang memang hanya untuk didengarkan saja dan untuk sekedar menemani saya baca buku atau main game, benang merahnya cuma satu, saya suka musik yang enak didengar dan dinikmati telinga saya, hehehe...

Mau saya senang, sedih, kecewa, marah, pasti ada musik yang menemani. Dulu saya tidur dengan ditemani suara radio, tapi kemudian saya sadar kalau lagu yang diputar di radio saat saya tidur suka masuk ke mimpi saya juga. Itu kaya bikin otak merespon musik tersebut dan saya ga beneran total tidur dan istirahat. Hehehe... ribet ya anaknya, hehehe...

Musik juga menurut saya bisa menyimpan kenangan, biasanya kita akan terbawa flashback di mana saat kita mendengarkan lagu itu pertama kali, atau ada momen apa yang cukup berkesan saat musik itu diputar. Berkesannya bisa bahagia, bisa juga sedih karena putus cinta, yang jelas, musik membuat hidup kita jadi lebih berwarna. 

Semoga kita semua masih selalu diberi kesempatan untuk mendengarkan musik yang kita sukai.



Cheers!

No comments: