Sunday 15 November 2015

Lahir, Kembali

Kembali,
Hanya doa yang bisa kuberikan,
Untukmu disana,
Yang terlahir baru, yang memiliki doa dan harapan baru,
Dengannya dan bukan aku,

Kembali,
Doa terbaikku untukmu dalam balutan rasa rindu,
Rindu untukmu yang dulu,

Kembali,
Mungkin bukan aku yang disisimu,
Tapi semoga aku pernah ada disetiap mimpimu,

Kembali,
Kuucapkan selamat ulang tahun untukmu,
dalam sendiriku, tanpa lilin dan haru biru.

Tuesday 18 August 2015

Mirror

Jodohmu adalah cerminan dirimu,
Bila kamu tak berjodoh dengannya,
Bukan karena kamu tak cukuo baik untuknya,
Tapi karena bukan kamulah cermin hatinya.

Pasanganmu menyempurnakan kekuranganmu,
Bila kamu bukan pasangan hidupnya,
Bukan kamu tak cukuo menarik untuk hidup bersama,
Tapi karena bukan kamulah kepingan jiwanya.

Jika kamu merasa rendah,
Perbaikilah, maka yang terbaik akan jadi milikmu,
Jika kamu merasa kecil,
Bermimpilah, sesuatu yang besar berawal dari mimpi,
Jika kamu merasa sedih,
Luapkanlah, bahagia akan terasa setelah derita.

Kamu, akan menemikan cerminan hatimu, pasangan jiwamu, dan kepingan kebahagiaanmu, setelah semuanya lengkap,
Yang terbaik, yang membesarkan hati, yang membahagiakan dan berani bermimpi bersamamu.

Sunday 2 August 2015

Ini bukan rasa lelahku

Tuhan,
Tugas apa yang belum ku selesaikan?
Apa yang masih harus aku persiapkan?
Jika masa lalu sudah aku kubur dalam-dalam,
Lalu ego ku berkata, rasanya ingin pergi saja,
Sehingga tak perlu ku lihat mereka bahagia dengan pasangannya,
Tuhan, perlukah aku melakukannya?
Perlukah aku pergi dan menghilang dan mencari dunia baru?
Tuhan,
Ijinkan aku menangis,
Bukan karena iriku pada mereka,
Bukan karena lelahku menunggu hadiah-Mu untukku,
Tangisku tidak mengalir deras,
Hanya tetesan perih airmata di ujungnya,
Hatiku tidak patah, tapi tersayat, halus,

Tuhan,
Aku merestui mereka menikah, dengan siapapun itu,
Karena semua makhluk berpasangan atas kuasa dan kehendak-Mu,
Tuhan,
Bahagia mereka bahagiaku juga,
Hanya saja, pertanda ini membuatku goyah,
Goyah ku bukan karena sepiku, aku tak pernah merasa sendirian,
Goyahku karena waktu, aku hampir lupa sudah berapa lama aku menunggu,
Tuhan,
Aku tak mendendam pada mereka,
Sudah kukatakan bahagia mereka adalah bahagiaku juga,
Biarkan kami hidup berpasang-pasangan, dan pertemukan aku dengannya dalam kebahagiaan,
Tuhan,
Jika aku akan lebih bahagia dengan pilihan-Mu untukku,
Maka pertemukan kami segera.

Monday 27 July 2015

Untukmu Untuknya

Ini untukmu,
Atau tolong kau sampaikan padanya,
Bahwa semua telah ku maafkan,
Hatiku belajar mengikhlaskan,
Dan sedang mencoba ku lupakan,
Aku menunggumu,
Aku mencintaimu,
Dalam mimpi hatiku merindu,

Pernikahanmu,
Aku memberimu restu,
Walau tak sempat kita bertemu,
Bahagiaku untukmu, juga doaku,

Entah kau tahu,
Atau tak perlu tahu,
Aku telah menunggumu di depan pintu,
Dengan hati menggebu, hingga lelah dan badanku biru.

Sunday 4 January 2015

Hati dan Kembang Api

Berita itu sama hebatnya,
Di malam yang besar, meriah dan dirayakan lebih dari satu milyar manusia,

Ledakan itu sama meriahnya,
Memekakan telinga, hingga mengerjapkan mata, mungkin berkaca-kaca,

Malam yang menyisakan debu dan abu,
Membangunkan pilu yang pernah tersedu,
Mana dulu yang harus disapu?
Percikannya masih terasa, getarannya masih terdengar, tak pernah pergi walau mata ini memejam.

Ini hati, menjadi kebas, tuli dan buta, karena satu berita,
Ini hati, yang berpesta dalam kesedihannya ketika tahu sudah ada cincin di jari kiri, dan segera menjadi suami,
Ini hati, yang meledaknya sama seperti kembang api,

Ini hatiku, besar, meriah, merah, bergemuruh dan meledak menjadi debu, di awal tahun baru.