Sunday 24 July 2011

masing-masing sendiri

kembali bercerita tentang saya, hehehehe... ga pernah bosen saya untuk bercerita hal remeh temeh, di blog ini :).
dari kecil saya sudah bercita-cita untuk hidup sendiri, maksudnya, tidak tinggal bersama orang tua setelah saya dewasa, entah lah, saya merasa hidup jauh dari orang tua itu akan membentuk kepribadian yang berbeda dengan yang tinggal bersama orang tua. saya juga memiliki satu prinsip lagi, yaitu untuk tidak menggantungkan hidup terhadap orang lain, hidup menjadi seperti benalu yang menempel pada tumbuhan lain.

untuk hal pertama, tidak tinggal bersama orang tua, telah saya lakukan pada saat saya kuliah tingkat 3. pada saat itu saya melobby setengah memaksa bapak saya agar dibolehkan kost, dengan berbagai macam alasan. setelah lulus saya terpaksa tinggal kembali dengan orang tua selama sekitar 2 tahun sebelum akhirnya benar-benar tinggal jauh dari orang tua. Ok, ga jauh-jauh amat deh, rumah orang tua saya di Bandung dan saya sekarang tinggal di Bekasi sendiri karena alasan pekerjaan. dan menurut saya ini suatu awal yang baik, karena sebenarnya saya ingin tinggal di luar negeri :)

oke, untuk hal kedua yang saya bilang untuk tidak hidup menggantungkan diri pada orang lain, saya masih jatuh bangun untuk membangun prinsip ini. dan terkadang saya merasa capek sendiri. hmmmm... bukan hal-hal yang besar, hanya masalah pertemanan dari mulai masalah nebeng, makan bareng, melakukan aktifitas bareng, ya gitu-gitu deh...

pernah saya mencoba menjadi penebeng tetap seorang teman untuk berangkat ke kampus pagi-pagi, itu hanya bertahan beberapa minggu karena saya merasa lebih nyaman berangkat sendiri.
tidak ada tanggung jawab karena saya dia terlambat, atau karena dia saya terlambat.

sama seperti sekarang, yang mengingatkan saya tentang hal menggantungkan diri ini. seorang adik kelas semasa saya di kampus dulu, bekerja ditempat yang sama, di satu divisi yang sama, dan dia pindah ke tempat kost yang sama pula. ketergantungan hidup seperti benalu itu terjadi, karena terbiasa melakukan aktifitas bersama dan saya mulai menganggapnya seperti seorang adik dan mengkhawatirkannya, tetapi tidak sebaliknya.

oleh karena itu prinsip saya sekarang semakin kuat untuk tidak menggantungkan diri terhadap orang lain, biar lah orang lain yang bergantung kepada kita. Kita tidak bisa mengharapkan orang itu akan selalu bisa membantu kita kalau bukan kita sendiri, masing-masing punya kehidupan sendiri dan kepentingan yang berbeda, tidak bisa selalu bersama.

mungkin terlalu keras saya memandang hidup ini ya?
tapi ya inilah saya apa adanya, hehehehehe.... begini keras kepalanya tapi saya masih terima masukan loh.....
:)


Saturday 23 July 2011

masih kamu


Dia masih ada dalam mimpiku,
di malam dan siangku,
di pikiran dan harapan masa depan,
Dia masih ada dalam tangisku,
Penyebab sendu, dan merasakan pilu,

Belum ada yang lain, sebesar kamu,

Yang mengisi hatiku,
Belum ada yang lain, sedalam kamu,
Yang menggali air mataku,

Ya, masih kamu....


*diambil dari coffeeholicsinthemorning*

my passion

saya suka menulis, menulis apapun, entah itu diary, puisi, uneg-uneg isi hati, mengkritisi semampunya, mengomentari status teman-teman sekenanya di social media.
mencuri-curi menulis apapun yang dirasakan dan ingin disampaikan disela-sela bekerja, belajar, sengaja menulis panjang di diary (ya, saya masih punya diary), menulis puisi di blog, memikirkan bahasan yang enak untuk ditulis disini (baca: mind and think), dan lain-lain.

saya menulis diary dari sejak SD, mungkin karena itu kali ya saya suka sekali mencurahkan isi hati dan isi kepala dimana-mana. dibilang lebay boleh, tapi ya itu lah saya.
bukan ingin menjadi center of attention, saya hanya ingin menumpahkan semuanya, karena tidak baik disimpan di pikiran dan di hati terlalu lama, masih banyak yang harus kita pikirkan dan kita perhatikan.

saya pernah mencoba menulis cerpen pada saat SMA, terinsipirasi dari kejadian yang menimpa persahabatan kami dulu. cerpen itu selayaknya ceritaanak SMA, bercerita tentang persahabatan dengan lawan jenis dan berubah jadi cinta. bukan, bukan saya yang jatuh cinta pada sahabat saya.
cerpen itu saya tulis sepulang sekolah, bersemedi di kamar dan hanya keluar untuk makan. lucu sekali, sampai Bapak saya bingung kenapa saya betah sekali di kamar dan apa yang sedang saya lakukan. ditulis di sebuah buku tulis dengan pensil dan bekas hapusan cerpen itu saya selesaikan dalam beberapa lembar, dan dibaca teman sebangku saya, dan dengan mudah mereka menebak bahwa itu kejadian nyata, aahhhh mudah sekali tulisan saya ditebak.

saya suka membaca, terlebih novel, dari kedua hal tersebut mungkin itu semua berkaitan.
ya, saya ingin menulis novel, tapi tidak tahu harus mulai dari mana. saya ingin mencoba seberapa besar potensi saya. bukan untuk di publish, hanya sekedar tes.

ya, tidak mudah memang, langkah pertamanya saya ingin menjadi editor atau lebih baik jadi komentator ya?
hehehhehehhehe....

saya ingin menulis lebih serius, ada saran??