Tuesday 13 October 2020

Buku & Perpustakaan

Sepertinya minat saya membaca buku mulai terbangun sejak saya SD, selain membaca majalah Bobo milik teman saya, saya juga rajin baca buku yang ada di perpustakaan sekolah. Apa aja saya baca saat itu, mulai dari berbagai ensiklopedia, cerita rakyat, sejarah dan kisah para nabi, pokoknya semua deh. Saya jadi ingat, dulu di kelas ada lomba bikin sinopsis dari buku yang saya lupa judulnya, kemudian saya menang. Nah, ternyata juara masing-masing kelas itu akan dikirim untuk mewakili sekolah di lomba membuat sinopsis di perpustakaan di luar sekolah. Sayangnya saya ga juara karena salah pilih buku, hahaha... Saya pilih buku yang cukup tebal jadi kurang waktunya untuk merangkum semua cerita dari buku itu.
Kalau saya ingat-ingat, ternyata saya itu dulu sangat tertarik dengan novel, chicklit, teenlit atau novel serial yang ukurannya kecil banget. Saya dan teman saya saat itu hampir setiap minggu pergi ke taman bacaan untuk menyewa buku. Saya udah baca buku Virus Ebola, Taoisme, novel-novelnya Ayu Utami, Fira Basuki, dan tentu saja favorit saya Dee Lestari dari saya SMP. Pernah suatu saat saya dan teman saya sewa The Puberity Book dan membawa buku itu ke sekolah terus dibaca rame-rame di kelas, tahu ga isi bukunya apa? Ya itu, anatomi kelamin laki-laki dan perempuan dijelaskan dengan gamblang, pengetahuan mengenai organ reproduksi dan kesehatannya. Lucunya, karena saya bilang semua jenis bacaan saya lahap, ga tanggung-tanggung, dari bahas mengenai sex, saya juga baca novel-novel islami seperti karangannya Asma Nadia atau Helvi Tiana Rosa, jauh sebelum novelnya dijadikan film, dan saya juga pernah baca buku sunatullah islam yang isinya, ibadah sunnah yang sekarang banyak dilakukan dan jadi pedoman orang-orang yang berhijrah.
Sudah disinggung sedikit di atas kalau penulis favorit saya salah satunya adalah Dee Lestari, belum ada yang mengalahkan tulisannya yang membuat saya ingin mengoleksi bukunya dengan lengkap, bukunya adalah kitab. Oh, dulu pernah ada, saya, mantan pacar dan teteh koleksi bukunya Andrea Hirata seri lengkap Laskar Pelangi, tapi kemudian buku itu menjadi harta gonogini kami yang harus dibagi, hahaha... Sekarang penulis yang buku karangannya ingin selalu saya baca adalah Eka Kurniawan, selain Lelaki Harimau, kalian juga harus baca Cantik Itu Luka, dan O. Kalau Dee pernah penulis cerpen dari sudut pandang seekor kecoa, Eka Kurniawan menulis novel tebal dari sudut pandang seekor monyet.
Semakin bertambahnya umur, saya baru tertarik lagi baca buku non-fiksi, lebih tepatnya sih ke self development. Tapi juga kadang untuk memulai membaca itu perlu sebuah dorongan besar atau cerita atau materi yang beneran menarik buat saya. Lalu apa hubungannya dengan perpustakaan? Itu karena cita-cita saya adalah punya perpustakaan sendiri. Saya ini masih tipe yang sedikit konvensional untuk masalah buku, karena saya lebih suka untuk memegangnya, mencium baunya, dan saat menyobek plastik buku baru, ahh...rasanya selalu bikin saya excited. 
Berapa target buku yang kamu baca tahun ini? Saya sih ga muluk-muluk, bisa habis 1 buku dalam 1 bulan aja sekarang udah jadi prestasi banget rasanya.


Semoga kita semua tidak pernah bosan untuk terus membaca ya..


Cheers!

No comments: