Monday 13 February 2023

Tenang Untukmu

Karena senyummu, lembutmu dan manismu, 
Aku pernah jatuh hati,
Karena kamu yang mengalah, kamu yang berselah, dan lebih memilih saudara tanpa hubungan darah,
Aku berpindah hati.

Kamu dan aku tak pernah benar-benar bersama,
Kenangan kita hanya ribuan pesan, canda dan pertemuan di malam buta di rest area.
Ketika kamu telah berbahagia dan meminang pujaan hati,
Aku merasa sangat sendiri dan menangis sejadi-jadi.

Rasanya, kita tidak pernah saling membenci,
Masih ada kabar, sapa dan tawa,
Sampai kuterima kabar duka.

Untuk janji yang belum terpenuhi,
Untuk kata yang pernah menyakiti,
Untuk sikap yang telah melukai hati,
Aku meminta maaf, memaafkanmu dan merelakanmu pergi.

Untuk kenangan yang indah,
Untuk pengalaman yang tak terlupakan,
Untuk persahabatan yang tak terpisahkan,
Terima kasih, kehadiranmu telah mewarnai hidupku.

Untuk semua kebaikan dan hangatmu,
Semoga surga menjadi tempat abadi yang nyaman bagimu.





*late post, dedicated to someone,

May He Rest in Peace*

Monday 3 October 2022

Dalam Badai Jakarta

Diantara jadwal meeting, tumpukan email dan list pekerjaan yang belum diselesaikan, tiba-tiba terlintas sebuah pertanyaan di kepala "Di moment kapan ketika kamu sadar kalau kamu benar-benar sendiri?". Sebuah perasaan di mana kita merasa sendiri dan tidak tahu dengan atau kepada siapa harus berbagi. 
Hujan badai dan petir di Senin sore ini membuat saya merinding dan ketakutan, entah karena apa, padahal ini bukan pertama kalinya saja mengalami hal seperti ini sendirian. Saya pun dalam kondisi aman tanpa kebasahan setetes pun. 
Ah, mungkin saya menjadi tiba-tiba mellow karena sesaat sebelum hujan turun, saya dikirimi sebuah foto yang membuat hati saya sakit. Suatu hal yang mampu memporak-porandakan pertahanan hidup saya, yang bisa membuat air mata sulit ini untuk berhenti dan membangunkan rasa bersalah saya setiap saat.

Saya ingin bilang "Saya takut, takut badai ini pertanda atau membawa sesuatu." tapi tidak tahu kepada siapa menyampaikan itu, membagikan perasaan saya sekarang. 

Di saat ini, saya benar-benar merasa sendiri.
Dan beruntunglah kamu bila ada yang menemani, 
baik yang duduk di sampingmu, 
atau dia yang selalu ada di hatimu.




Cheers!

Tuesday 13 September 2022

Years 2022 Update

Apa kabar kamu? tempat saya menulis dan menumpahkan ide dan pikiran yang sekiranya masih layak dibaca khalayak ramai. Sudah hampir setahun dari tulisan terakhir saya sampai sekarang, dan saya bingung harus cerita mulai dari mana karena merekap kejadian yang terlalu banyak rasanya mundur terlalu jauh dan membutuhkan banyak waktu bila hanya ditulis dalam 1 postingan saja. 

Jadi kita mulai dari mana? entahlah, yang jelas tahun ini saya rajin mengisi jurnal harian, saya punya buku catatan untuk menulis list pekerjaan kantor, juga buku di mana saya bisa menulis lepas tanpa menggunakan topeng apapun. 

Bicara soal topeng, semakin ke sini, saya merasa topeng saya semakin sedikit dan semakin tipis. Saya semakin nyaman hanya bisa tiduran di akhir pekan sendirian, tidak perlu keluyuran demi alasan pergaulan. Yang hal itupun membuat saya semakin sedikit berteman, sepertinya sekarang teman dekat saya hanya bisa dihitung jari dalam 1 tangan. Seleksi alam terjadi karena banyak alasan, bisa saja karena saya yang semakin menyebalkan, sulit diajak ketemuan atau memang saya udah ga asik lagi.

Awal tahun 2022 ini saya pindah ke kantor baru, perusahaan yang lumayan, fasilitas ok, tapi pekerjaannya bikin kewalahan. Semakin membangunkan jiwa gila kerja yang selama ini masih belum sering terganggu. Kegilaan dengan load pekerjaan ini membuat saya juga semakin menghargai waktu istirahat, tapi juga semakin susah untuk bangun pagi, hahaha... Pernah di suatu hari, ketika Sabtu malam hampir tengah malam dan pikiran saya setengah melayang karena pengaruh alkohol, yang saya lakukan malah menyalakan laptop, membuka e-mail dan menyelesaikan pekerjaan agar hari Senin saya lebih ringan. 

Hal yang saya paling sering keluhkan adalah meeting pagi setiap hari di akhir bulan selama seminggu. Tepat jam 8 pagi meeting dimulai dan menuntut otak saya harus segera fokus dan tune-in. Tapi lucunya, meeting pagi tanpa mandi sudah menjadi hal biasa bagi teman - teman kantor saya, dan ini sangat mendukung saya yang juga kadang malas mandi. Jangan harap meeting kami menggunakan video karena saya yakin, kondisi masing - masing sungguhlah tidak layak tayang. Banyak cerita seru dari kegiatan meeting super pagi ini, dari mulai teman yang on mic dengan suara bantal, backsound bayi menangis atau anak merengek, dan hal - hal lucu lainnya.

Karena kondisi pekerjaan dan kebiasaan baru lainnya yang membuat saya lebih memilih beristirahat saja di akhir pekan tanpa diganggu atau tanpa melakukan apapun, apalagi untuk pulang ke Bandung, rasanya semakin berat saja. Saya pun belum tahu bisa bertahan berapa lama dengan culture perusahaan yang seperti ini. Saya yang mendambakan hidup tenang tinggal di pinggir pantai sekarang masih harus mencari celah waktu mencari damai agar bisa sehat jiwa raga dan waras. 

Yang saya lakukan untuk menjaga kewarasan salah satunya adalah dengan menulis, berbagi cerita di buku, blog, atau dengan orang yang saya rasa bisa saya tumpahi isi kepala dan keluh kesah saya.

Semoga kita semua diberikan kesehatan dan kewarasan, juga kesadaran akan hal tersebut dalam diri kita. Semoga kita semua berbahagia.



Cheers!