Tuesday 14 April 2020

Mandiri, Minum Sendiri

Tadi pagi rasanya pengen banget langsung menuliskan cerita hal remeh temeh tentang kemandirian seorang perempuan, alias ya cerita tentang saya sendiri. Emang hal mandiri apa sih yang saya lakukan sampai harus saya banggakan dan menjadikannya sebuah tulisan?

Jadi begini, ditengah kondisi pandemi dan semua orang disarankan agar tetap di rumah, hal ini juga berpengaruh pada pasokan rantai makanan dan suplai lainnya termasuk air mineral dalam kemasan galon. Sebagai orang yang minumnya termasuk banyak, iya banyak karena 19 Liter air bisa habis dalam 7-10 hari saja, dan stok galon yang dijual di kosan kosong, seorang teman menyarankan agar saya beli galon di tetangga karena stoknya masih banyak.
Biasanya saya hanya menerima galon di depan pintu tanpa harus susah payah mengangkut dan mengangkatnya ke lantai 2. Kali pertama saya beli galon di tetangga, saya merasa kewalahan dan agak sedikit kecewa karena teman kosan saya, yang adalah pria, tidak membantu saya mengatasi masalah galon air ini dan saya harus bersusah payah sendiri. Di satu sisi, saya merasa saya harusnya dibantu karena saya seorang perempuan tapi di sisi lain, ketika teman tersebut akhirnya bertanya apakah saya perlu bantuan atau tidak, dengan bangganya saya bilang tidak perlu, saya bisa sendiri. 

Kali kedua, saya bisa melakukan semuanya sendiri tanpa merasa kecewa karena tidak dibantu atau merasa kewalahan dan rasanya bangga sekali menjadi seorang perempuan mandiri. Memang bukan hal besar, tapi boleh dong ya mengapresiasi diri sendiri, di saat kita semua harus bersitegang untuk tetap sehat dan waras, saya mampu  mengatasi sebuah masalah untuk bertahan hidup. 


Apa cerita kemandirian kalian untuk bertahan hidup?


Semoga kita semua mampu melewati ini semua.


Cheers,