Sunday 30 November 2014

Rencanaku bukan rencanamu

Kubeli baju baru, dengan warna kesukaanku,
Pikir-pikir, kapan saat penting bagiku untuk memakainya,
Karena ini baju baruku, dengan warna kesukaanku.

Bertemu denganmu dan ibumu, lalu menghabiskan sisa hari penuh canda bersamamu,
Dengan mengenakan baju baruku, dalam warna kesukaanku,
Tak terpikir untukku berfoto denganmu.

Kukatakan padamu, kabari aku bila pacarmu ada menemanimu,
Aku tak akan bertemu, ku jaga perasaanku.

Kabarmu tak kunjung datang sampai akhir hari Minggu,
Kesimpulanku, pacarmu sedang menemani, dan aku mengganggumu, entah hati atau pikiran, kamu yang lebih tahu, bukan aku.

Masih terlipat baju baruku, dengan warna kesukaanku, yang akan ku pakai untuk bertemu denganmu,
Dalam waktu yang tak tentu, mungkin bila pacarmu tak tahu.

Kabari aku, kapanpun itu.

Thursday 27 November 2014

Karena ini masalah hati

Mengapa kita terinspirasi ketika kita patah hati?
Lebih menghayati lirik,
Mendalami puisi dan menyelam menjadi pujangga dalam sebuah prosa.

Mengapa kita menangis tanpa air mata ketika hati pecah terbelah?
Bukankah luka yang disimpan lebih menyakitkan daripada mengeluarkan sumpah serapah?

Mengapa kita tak pernah jera mencintai?
Sudah tahu bila lukanya tak bisa sembuh sehari, dan kecewa dapat membunuh mimpi.

Sedalam apa kita tahu tentang hati?

Saturday 15 November 2014

Mendoakanmu

Kudapatkan kata bijak, bahwa cara paling rahasia untuk mencintaimu adalah dengan mendoakanmu,

Kukatakan pada semuanya, bahwa ketika umurmu bertambah satu, maka bertambah satu pula doaku untukmu,

Kusampaikan pada diriku, bahwa aku berbahagia untukmu,
Dengan siapapun kamu meniup lilin,
dengan siapapun kamu bermimpi,
dengan siapapun kamu nanti hati memimpin,

Lalu ku berdoa pada Tuhan,
hati ini tulus mencintainya,
hati ini tanpa beban dalam mendoakannya,
aku berbahagia untukmu disaat umurmu bertambah satu.

Saturday 18 October 2014

In the name of sharing

Sudah 2 kali dalam seminggu ini saya mengalami hal yang sama, sebenarnya ini bukan kali pertama untuk saya, tapi ini baru terjadi lagi.
Jadi begini, 2 hari yang lalu ketika saya melewati tamini square di daerah Jakarta timur, ada seorang bapak tua naik motor memanggil saya, katanya beliau kehabisan uang, mau pulang ke rumah anaknya di Bogor. Rp 5000 dia minta, mungkin untuk bensin atau untuknya membeli minum saya tidak tahu, yang jelas sore itu memang cukup panas.

Kejadian kedua, baru saja terjadi, seorang anak, entah SD atau SMP menghampiri saya, kata pertama yang keluar memang basa basi, dia tanya saya mau kemana, menebak-nebak saya mau kuliah katanya. Dengan muka saya yang memang sudah judes dari sananya, saya tanya dia mau ngapain, anak kecil basa-basi sama cewek dewasa kan aneh aja, apalagi kalo mau godain. Kemudian saya tanya dia dengan menyelidik, dia bilang kehabisan uang, rumahnya di Kalimalang, dia mendatangi saya dengan sepeda pinjaman, mukanya penuh keringat, dia bilang ongkosnya untuk pulang Rp 2000. Saat dia pergi mengayuh sepedanya menjauh saya setengah teriak bilang sekolah yang benar dan dia mengiyakan.

Saya tidak mempermasalahkan jumlah uangnya, saya hanya berpikir bahwa sekarang, manusia jadi lebih berani meminta, entah kenal atau tidak, entah materi atau bukan, tidak peduli diberi atau tidak.
Selama kita memang mampu untuk memberi, dan berbagi apa yang kita miliki, ya lakukan. Dengan begitu kita akan jadi manusia yang jauh lebih bersyukur, dan berkeinginan untuk memberi lebih lagi.

Never ending sharing, will bring us to never ending blessing.

Sunday 12 October 2014

Cerita dari kursi belakang

Bertanya tentang seberapa besar keinginan saya untuk travelling, itu hanya akan membuat saya tidak berhenti bicara. Karena, dalam obrolan satu cangkir kopi, saya akan menceritakan keinginan saya untuk menjelajah alam Indonesia yang luar biasa indahnya, harapan saya agar suatu saat saya bisa liburan atau business trip hingga ke Eropa, atau keisengan saya yang adalah  sebagian doa ketika menelpon teman berkata "Hi, this is Mira from Manhattan calling you".

Jika satu cangkir kopi masih dirasa kurang, dalam obrolan yang diselingi cemilan cantik, biasanya saya akan melanjutkannya dengan film terbaru yang sedang diputar di bioskop. Bukan penggemar film? Obrolan mentok disitu? Tidak, masih ada setengah piring kecil cemilan tersisa, mungkin akan dilanjutkan dengan buku apa yang sedang dibaca. Percaya atau tidak, saya membaca chicklit Bridget Jone's diary, Can you keep a secret, Confessions of shoppaholics pada saat saya SMP jauh sebelum saya membaca chicklit asli buatan Indonesia, apalagi baca teenlit. Saya membaca tanpa memilih jenis, mungkin itu bisa membantu kita menghabiskan cemilan di piring dan seteguk kopi yang tersisa.

Hari masih siang, perut ingin diisi dengan makanan yang lebih berat, jangan khawatir. Maka obrolan tentang lagu, musik dan dunia radio akan mengiringi. Saya mencintai radio lebih dari tv, mungkin pengaruh orang tua, tapi saya adalah pendengar radio yang setia, sejak kecil saya penggemar dongeng sebelum tidur di radio. Hingga sekarang, musik dari radio di kamar saya tidak pernah mati.

Bila dirasa perbincangan ini terlalu mengasyikan sampai kita lupa waktu, boleh lah atur waktu untuk membicarakan hal lain. Jangan bosan mendengar saya bicara, orang bilang saya menyenangkan untuk diajak diskusi dan pendengar yang baik untuk berbagai keluhan.

Rasanya kaki sudah pegal terlalu lama duduk, waktunya beranjak.

Obrolan dari kursi penumpang dibelakang, katanya kalau saya suka travelling, kenapa saya tidak bekerja di perusahaan yang memang mengharuskan saya melakukan business trip, jujur, itu target saya selanjutnya. Lalu, katanya kalau saya suka menulis, kenapa tidak mencoba menulis, blogging, jadi kontributor, harus diakui, saya belum berani. Saya menulis puisi, hal-hal random, atau yang saya sukai. Menulis cerpen menggantung di paragraf kedua, menulis novel, itu lebih dari sekedar cita-cita.

Saya mau mulai rajin menulis, dimanapun, tolong, jangan bosan dengan kicauan saya dimanapun, kapanpun, karena ini akan lebih dari obrolan satu cangkir kopi, atau duduk di kursi penumpang belakang dalam sebuah perjalan antar kota.

Tuesday 30 September 2014

Mungkin Ini

Hanya perasaanku saja,
Tersipu karena malu, kemudian pipi bersemu.

Hanya aku yang berkhayal diwaktu luang,
Dalam mimpi merangkai masa depan,

Aku yang mencari sosok idaman,
Bukan karena tampan atau mapan, tapi nyaman.

Aku salah jalan,
Tak kutemukan satupun marka, untuk sampai tujuan.

Aku yang gemar berbicang, tanpa pernah tahu perasaannya pincang,

Kemudian perasaan ini tahu, rasanya aku dan kamu tak akan bersatu,
Mimpi ini semu, hati berubah kelabu,
Nyaman pun bisa dalam bualan,
Dan jalan berubah haluan,
Aku dan kamu tak akan sampai tujuan bergandengan tangan.

Dari awal hanya aku,
Dan semua perasaanku, tanpa pernah aku tahu, bagaimana punyamu.

Sunday 28 September 2014

Immune

Do you know that something called hurt, pain, or broken heart has a different feel, different taste, and even different kind of tears?
I've been feel all that kind above, with so many cases. Its taught me to be strong, to accept and enjoy the pain, you know start from been ignored by my boyfriend, been a wall flowers, and dumped, cheated and cheating for several years, my crush suddenly getting married with someone i knew, then now, i just knew my crush into a relationship in the time we getting close, its piece of cake actually, but it is still hurt.
It's feel hurt but i can't even crying, OMG, i'm getting immune of the pain, my tears run dry for this things.
Arrgggghh, i'm so mad, and very sad, you boy such a liar

Thursday 25 September 2014

Si Hitam & Si Kambing

Aku hitam, dia kambing, tapi kenapa aku yang selalu dijadikan kambing hitam?
Aku harum tapi hitam, dia bau dan dia kambing, lalu hitamku tak akan pernah bisa menggambarkan bau asliku.
Aku baru, dia tua, katanya yang tua lebih enak, nyatanya yang baru lebih sehat.
Aku bicara apa?
Ini tentang kambing, kambing alot.
Lebih baik aku pergi, tak akan baik menghadapi kambing yang ingin mengubah warna hitamku.

Ini tentang hitam, yang tak selalu buruk, yang ternyata seharum melati, dan senyum merekah memperlihatkan gigi.

Friday 18 July 2014

I Love Savasana

Gambar sumber: Google

Bagi orang yang terbiasa melakukan yoga, Savasana adalah hal yang sangat ditunggu-tunggu, me time moment dimana kita hanya berbaring pasrah, menyerah dengan mata terpejam dan mengatur napas dengan baik. Savasana membuat tubuh, hati dan pikiran menjadi tenang.

Dari savasana, saya belajar menerima, menerima keaadaan dimana tubuh ini butuh istirahat dan didengarkan, menerima bumi yang selama ini tak pernah kita peduli untuk memberikan kekuatan, menerima alam dan berterima kasih atas isinya yang selama ini kita manfaatkan, dan menerima bahwa kita hanyalah salah satu makhluk yang telah Tuhan ciptakan.

Kemudian pasrah dan menyerah, pada tubuh ini, pada bumi dan alam, dan terlebih pada Tuhan.

Namaste.

Saturday 5 July 2014

Saya Nyebelin Loh

Kemarin saya baru saja baca kalau watak dan karakter itu beda, loh apa bedanya?
menurut dari apa yang saya baca, watak adalah sifat bawaan dari lahir sedangkan karakter adalah sifat atau pembawaan diri yang dapat dibentuk dan disesuaikan seiring dengan pergaulan, pendidikan dan kebutuhan orang tersebut.
Nah, yang watak itu, yang katanya adalah bawaan lahir, itu tidak semua menyenangkan dan bersifat baik. Watak baik dan buruk, ya tidak buruk-buruk amat deh, atau sering tidak menyenangkan, itu dimiliki oleh setiap orang. Dan sekarang saya sering berpikir saya ini orang yang tidak menyenangkan, hehehe... banyak alasan kenapa saya bilang begitu, biar saya runut satu persatu (pernah saya tulis singkat di twitter).

Nama saya Mira Maharani, waktu saya SMP saya pernah dibaca katanya dari nama saya saja sudah terlihat kalau saya keras kepala, saya hanya mesem-mesem tapi belum tahu maksudnya apa lalu dijelaskan, katanya begini "Mira dari nama aja kamu udah keliatan keras kepalanya, Mira itu kan batu, batu mirah yang warna merah itu, tau kan? batu mirah itu merah dan keras, sedangkan nama belakang kamu Maharani, itu kan artinya ratu, jadi ya kamu itu ratu keras kepala, kebayang kan segimana kerasnya?" dan saya cuma bisa bengong saat itu, itu yang pertama.
Yang kedua, golongan darah saya B, bagi orang-orang yang percaya akan watak berdasarkan golongan darah, mungkin bisa dicek. Ceritanya, saya bingung kenapa teman-teman di kantor saya selalu membicarakan golongan darah dan sepertinya mereka bangga dan membenarkan hal itu. Kemudian saya iseng-iseng tanya mereka tahu darimana, mereka bilang sudah ada bukunya, setelah saya cek, yang bisa saya lakukan hanya senyum sendiri, ternyata benar, sifat saya selama ini memang kebanyakan adalah watak yang disebutkan digolongan darah tersebut, dikatakan golongan darah B itu cuek, tidak peduli urusan orang lain dan egois (yang ini saya no comment), tidak bisa menahan marah, tidak bisa diatur, suka bicara seenaknya (yang apa adanya), hobi telat, hanya fokus pada apa yang disukainya, dan lain-lain dan lain-lain (baca sendiri bukunya ya).
Saya berzodiak Virgo, Virgonian katanya. Watak bawaan dari Virgo salah satunya itu adalah keras kepalanya itu, dan yang lain-lain yang saya akui juga ada benarnya, misalnya kalau bicara seenaknya, cenderung sarkasme walaupun itu bercanda, berjiwa detektif, perfeksionis berdasarkan standarnya sendiri, dan masih banyak sifat lainnya dan mostly saya tidak bisa lebih setuju lagi. 

Seorang teman komentar masih saja saya percaya zodiak, saya bilang saya tidak percaya zodiak untuk diramal masa depan, ini hanya seperti pembenaran atau dukungan atas apa yang membentuk saya menjadi seperti sekarang ini, toh saya sudah bersifat begini sebelum saya follow @virgonation dan sebelum saya baca buku golongan darah itu. Saya hanya ingin tahu dari mana semua sifat menyebalkan saya berasal, karena paman saya pernah berkata apa yang saya katakan padanya pernah menyinggung dan membuatnya berpikir walaupun apa yang saya hanya bercanda, dan teman-teman saya hanya curhat untuk minta didengarkan, karena kalau saya beri saran atau komentar, ya tahu lah ya seperti apa komentar yang akan terlontar.

Dan seseorang pernah berkata pada saya, bahwa bila kita mencintai seseorang, cintailah keburukannya bukan kebaikannya, karena semua orang akan mencintai kebaikannya sedangkan hanya kita yang bisa mencintai keburukannya dan akan menjadikan kita orang yang sangat special bagi orang tersebut. Jadi sekali lagi, (seperti yang pernah saya sampaikan di twitter juga) dengan ini , saya adalah saya dengan sifat seperti ini, saya meminta maaf apabila ada yang tersinggung atau kurang berkenan. Saya tidak mengharapkan anda menyukai saya, ini adalah saya, you may like it, hate it, or even love it, you decide!.


Cheers!

Monday 20 January 2014

PINTU


Aku seperti pintu, 
Berdiri tertiup angin, tegak tersiram hujan dan gagah menantang panasnya matahari di sisi luar, 
Tapi Lembut dan dingin di bagian dalam, ketika kamu melihatku. 
Aku menunggumu,
entah siang, entah malam tak peduli menjelang fajar, 
Aku melihatmu dengan berbagai raut muka yang berbeda yang tak pernah lupa, 
Senyummu mengembang di pagi hari, 
aku melihatmu melambai pada pria dengan kemeja berwarna abu-abu, 
Rupanya dia pacar barumu, sekali dia mencium pipimu di depan pintu, kemudian kamu masuk dan tersipu.

Seminggu, pria berkemeja abu itu masuk dan menutup pintu dari dalam, 
oh rupanya kamu dan dia bersama menghabiskan malam. 
Tiga bulan berjalan, pria itu tak pernah berkunjung, kudengar kau bicara padanya di telepon dan saling mengucapkan kata rindu sebagai penghujung, 
Cinta jarak jauh, begitu yang kutahu. 
Kamu membanting pintu dan menguncinya dengan duka, 
kemudian kembali dan menutupnya dari dalam dengan hati luka lebam, 
Aku pun tahu kamu putus cinta.

Andai aku bisa membuatmu tertawa, tapi aku bisa apa. 
Kamu tak pernah melihatku, karena bagimu aku bagai pintu. 
Yang kamu buka, kamu tutup, kamu kunci kamu pergi.
Lalu kamu kembali, kamu buka, kemudian kamu tutup dari dalam, 
sambil sesekali kau banting, dan pernah pun kau tendang, 

Tak pernah kamu lihat aku seutuhnya,
aku yang mampu melindungimu dan menerimamu apa adanya,
yang takkan pernah lupa setiap ekpresimu saat bicara padaku. 

Ahhhh, andai kamu tahu, aku bukan pintu, aku mencintaimu.




*gambar diambil dari interioreksterior.com*