Friday 11 November 2016

#11 Listen

Ini bukan lagu Beyonce, yang judulnya sama, yang menggambarkan kemarahan, tapi tetap enak dinyanyikan apalagi didengarkan.

Ini adalah tulisan yang terlalu cepat, ditulis dalam perjalanan, karena aku tak tahu apakah aku punya waktu setelah sampai tujuan.

Ini adalah tentang permintaanku yang didengarkan Tuhan, dan dikabulkan dengan instan, tapi kemudian membuatku tersedu sedan,
Biarkan aku meningatkanmu, berhati-hatilah terhadap apa yang kamu minta, walaupun itu mulia, walaupun itu bercanda.

Seperti yang pernah ku sampaikan, entah dalam tulisan atau obrolan,
Sambil memandang pintu rumah sakit, pernah ku berkhayal dan berkata pada-Nya, Tuhan seberapa banyak orang yang sayang padaku, kemudian kasih sayang-Nya membuatku dirawat di rumah sakit itu 2 kali dalam 6 bulan, yang disebabkan oleh kecemasan yang berlebihan.

Kemudian, inipun terjadi pada pekerjaan, aku kerap berkata pada temanku, berkali-kali bahwa kita harus ambil market laundry, pada esok hari tanpa dikira, seorang pengusaha laundry menghubungi, aku dan temanku hanya bisa terdiam dalam secangkir kopi.

Dan yang baru saja dikabulkan Tuhan, membuatku menangis dan merasa bersalah, cara-Nya mengabulkan melalui mamaku, semalam ku berbincang dengan teman tentang kesulitanku sholat subuh, aku bilang "Tuhan bangunkan aku untuk sholat subuh, dengan cara apapun, kebelet, batuk, ataupun sakit perut"
Subuhku terkabul, kakakku membangunkanku mengatakan mamaku jatuh di kamar mandi dan badannya setengah lumpuh.

Aku tak bisa berkata-kata, mataku tak berkaca-kaca, karena merasa berdosa, aku hanya bisa percaya,
Tuhan mencintaiku dengan berbagai cara.

No comments: