Friday 30 December 2016

Di Balik Layar

Aku menunggu, kapan kamu berhenti menulis tentangku.
Bukan aku tak suka, sudah kubilang kau membenciku dengan indah, tapi aku ingin kau bahagia, aku ingin kau menulis dengan tawa bukan luka.
Aku menyaksikan, kau menikmatinya dalam pelarian atau itu tulus menggunakan perasaan, kau bisa beritahu aku kemudian.
Sepertinya aku mulai terbiasa tanpamu, tak ada berbagi cerita, tak ada obrolan panjang tanpa makna, dan menjadi kaku menahan sapa, hanya bicara kerja, itupun kalau ada.
Aku memutuskan, aku nyaman berada di balik layar, aku akan menghindari kerumunan, aku tak pernah ingin jadi pusat perhatian, rasanya tak nyaman jadi sorotan.
Mungkin, saatnya giliranmu.

No comments: