Friday 16 December 2016

Suatu Pagi

Dia menjauhiku.

Dia butuh waktu.

Dari awal dia tahu, kenapa harus tetap mengambil dadu, dan mencoba peruntungan.

Kadang seseorang butuh pengakuan, atau mungkin tamparan agar tersadar.

Aku tak seegois itu, hidupku tak cuma tentang aku.

Hidupmu punyamu, hidupnya miliknya, tak ada yang salah dengan itu.

Dia suruh aku temukan bahagiaku.

Temukan dan nikmatilah.

Bila ku lakukan, akankah dia berubah.

Dia sedang memikirkan jalan tengah.

Dia tahu jalan pergi, dia tahu konsekuensi kembali, berada di tengah hanya membuatnya lelah.

Dikhianati hati itu tentang harga diri.

Taik babi tentang logika dikhianati hati, itu hanya seperti orang mabuk yang kemudian sadar dan mabuk lagi begitu seterusnya. Bila tak tahu caranya berhenti, tak perlu bermain dengan hati.

No comments: