Wednesday 28 December 2016

Arus dalam Kandang

Aku pernah hidup lebih lama di kandang yang lebih besar, kandangku sekarang tak mencapai sepertiga kandangku terdahulu.
Kandang lamaku penuh dengan norma, semua sama dan sulit bertahan jika kau berbeda. Sebuah prestasi bagiku berjuang selama itu untuk masih tetap bisa menjadi diriku sendiri, dengan batasan sana sini.
Punyaku yang baru lebih kecil, lebih terbuka dan lebih bebas, di tempat sekecil itu kau bisa saling membuka, kau bisa saling menerkam dan menusuk, di depan mata.
Kemampuan mempertahankan diri tanpa menyakiti adalah prestasi, sedangkan pandai bersilat, bertopeng dan berkoloni adalah keahlian agar tetap bisa bersosialisasi.
Aku tak tahu mana hidup yang sebenarnya, aku tak tahu berapa lama aku dapat bertahan, bila tidak mungkin aku akan mati perlahan.
Aku semakin tak bisa mengikuti arus, aku harus menepi, dan segera membuka kunci,
Aku tak ingin mati, dan mulai terjangkiti.

No comments: