Saturday 18 October 2014

In the name of sharing

Sudah 2 kali dalam seminggu ini saya mengalami hal yang sama, sebenarnya ini bukan kali pertama untuk saya, tapi ini baru terjadi lagi.
Jadi begini, 2 hari yang lalu ketika saya melewati tamini square di daerah Jakarta timur, ada seorang bapak tua naik motor memanggil saya, katanya beliau kehabisan uang, mau pulang ke rumah anaknya di Bogor. Rp 5000 dia minta, mungkin untuk bensin atau untuknya membeli minum saya tidak tahu, yang jelas sore itu memang cukup panas.

Kejadian kedua, baru saja terjadi, seorang anak, entah SD atau SMP menghampiri saya, kata pertama yang keluar memang basa basi, dia tanya saya mau kemana, menebak-nebak saya mau kuliah katanya. Dengan muka saya yang memang sudah judes dari sananya, saya tanya dia mau ngapain, anak kecil basa-basi sama cewek dewasa kan aneh aja, apalagi kalo mau godain. Kemudian saya tanya dia dengan menyelidik, dia bilang kehabisan uang, rumahnya di Kalimalang, dia mendatangi saya dengan sepeda pinjaman, mukanya penuh keringat, dia bilang ongkosnya untuk pulang Rp 2000. Saat dia pergi mengayuh sepedanya menjauh saya setengah teriak bilang sekolah yang benar dan dia mengiyakan.

Saya tidak mempermasalahkan jumlah uangnya, saya hanya berpikir bahwa sekarang, manusia jadi lebih berani meminta, entah kenal atau tidak, entah materi atau bukan, tidak peduli diberi atau tidak.
Selama kita memang mampu untuk memberi, dan berbagi apa yang kita miliki, ya lakukan. Dengan begitu kita akan jadi manusia yang jauh lebih bersyukur, dan berkeinginan untuk memberi lebih lagi.

Never ending sharing, will bring us to never ending blessing.

No comments: