Monday 17 July 2017

Mengapa Begini dan Begitu

Kalau sedang baca artikel di portal berita atau di majalah, sebagai seorang perempuan, saya suka iseng baca bagian relationship. Biasanya di bagian tersebut banyak membahas bagaimana menyikapi sebuah hubungan dengan pasangan, menurut sesama perempuan atau menurut para ahli, kadang juga sering disisipi tips - tips bagi pembacanya. Ya namanya juga iseng, kalau judulnya menarik, otomatis dibaca, dan mungkin hampir semua perempuan kalau sedang membacanya suka bergumam dalam hati "wah ini gw banget", percaya deh saya pun begitu, hehe...

Artikel yang dibaca tersebut bisa jadi sebuah masukan atau menjadi sebuah bahan perbandingan, perbandingan antara kenyataan yang dialami di kehidupan dengan artikel tersebut yang katanya adalah rata-rata pengalaman orang atau patokan idealnya. Saya membacanya beberapa dan kemudian membandingkan, mengapa dia begini, mengapa dia begitu, apakah dia begini apakah dia begitu, kalau dia begini tandanya dia begitu, kalau menurut pakar bila dia melakukan ini tandanya dia begitu, dan membuat saya terus membandingkan dan jadi khawatir sendiri.

Lalu saya berpikir bahwa kondisi hidup masing - masing orang itu berbeda, tak bisa disamaratakan dan artikel di majalah jadi patokan. Kemudian sebuah tulisan mengenai Law of Attraction seperti menampar saya, nalar dan logika saya ternyata sedang mencari alasan atau pembenaran, karena jalannya sudah tidak sejalan dengan perasaan. 
Ini seperti tanda, untuk kembali mendekatkan diri, untuk pulang, dan berani melangkah dari awal lagi, sepertinya begitu. 

Sepertinya...

No comments: