Thursday 29 March 2018

Masih ada satu?

Lagu itu terus berputar di kepalanya,
Setiap liriknya dicerna kata per kata,
Suaranya menyerap hangat terasa erat,
Seperti sebuah pelukan saat kedinginan,
Seperti bagian luar mug yang dipegangi bila dituangi kopi.

Semakin sering suaranya didengar,
Khayalannya semakin liar menjalar,
Hatinya membuncah seolah akan pecah,
Kupu - kupu berterbangan di perutnya meninggalkan geli dan senyum untuknya sendiri.

Suaranya menemani di setiap perjalanan,
Terdengar di sela - sela lamunan, di antara percakapan, atau samar - samar di balik permainan.

Digilainya pemilik suara itu,
Dipujanya sosok yang pernah dibuatnya saling menatap,
Diikutinya jejak kegiatan hariannya.
Kalau saja belum ada cincin di jarinya,
Dan belum ada bayi menggunakan nama belakangnya

Masih adakah satu?
Seorang seperti itu?

No comments: